JAKARTA,iDoPress - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta diminta untuk memberikan perhatian serius kepada masyarkat khususnya buntut maraknya kasus anak menjalani terapi cuci darah akibat gagal ginjal.
"Kami mendorong Pemprov segera memberikan perhatian serius dengan menggandeng rumah sakit dan puskesmas untuk layanan konsultasi gratis," ujar anggota DPRD Jakarta Fraksi Golkar Basri Baco saat rapat paripurna,Kamis (8/8/2024).
Baco menilai,program edukasi bagi para orangtua sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi penyakit diabetes hingga penyakit ginjal sangat dibutuhkan pada anak.
Baca juga: Marak Kasus Anak Cuci Darah,DPRD Jakarta: Harus Dicegah,Jangan Biarkan Anak Jadi Korban
"Fenomena diabetes-gagal ginjal pada anak akibat pola hidup yang tidak sehat tentu menjadi PR besar kita bersama," kata Baco.
Baco sebelumnya mengatakan,maraknya kasus anak yang menjalani terapi cuci darah akibat ginjal harus segera ditangani guna tidak meluas di Jakarta.
"Fenomena ini harus dicegah,jangan biarkan anak-anak menjadi korban," ucap Baco.
Sebelumnya,Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan bahwa ada 60 anak sedang menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca juga: Sejumlah Anak di Jateng Terpaksa Jalani Cuci Darah di RSUP Kariadi,Apa Pemicunya?
"Saat ini,sekitar 60 anak menjalani terapi gagal ginjal di Rumah Sakit Rujukan Kasus Ginjal Anak,yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dikutip dari keterangan yang diterima,Sabtu (3/8/2024).
Ani mengatakan,penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan terapi dialisis atau dikenal dengan cuci darah.
"Kedua terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) atau dialisis mandiri yang datang sebulan sekali ke rumah sakit," ucapnya.
Baca juga: Marak Kasus Anak Cuci Darah,Ibu Bersiasat Cari Alternatif Camilan Sehat
Pemprov Jakarta sendiri memiliki tujuh dokter spesialis anak subspesialis nefrologi untuk merawat anak-anak yang terkena penyakit gagal ginjal.
"Sebanyak tujuh orang yang kami miliki. Empat orang bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,dua orang bertugas di Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita dan satu orang bertugas di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk," ujar Ani.
(Reporter : Firda Janati | Fitria Chusna Farisa )
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.